Pedagogi
adalah strategi pembelajaran yang dibuat khusus untuk kebutuhan anak-anak.
Dimana anak-anak sebagai murid yang berperan pasif dan guru sebagai pengajar
yang berperan aktif contohnya yaitu saat di Sekolah Dasar.
Saya
ingat pada saat saya masih di Sekolah Dasar (SD), proses belajar mengajar masih
didominasi oleh guru karena konsep diri pada anak-anak masih dalam tahap
ketergantungan yaitu siswa belum dapat menentukan/memilih sesuatu sendiri.
Masih memerlukan bantuan dari guru contohnya saja ketika mengerjakan tugas. Saat
itu saya masih belum mengerti apa yang harus saya kerjakan sehingga saya harus
dibantu oleh guru saya. Saya juga masih ingat waktu itu teman-teman sekelas
saya yang laki-laki sangat sulit disuruh berbaris sampai-sampai guru wali kelas
harus turun tangan untuk menertibkan mereka di barisan.
Orientasi
pembelajaran anak dipusatkan pada inti-inti pokok mata pelajaran saja contohnya
seperti saat saya masih di jenjang persekolahan, hal-hal yang dipelajari masih
berbau teoritis dan belum membahas tentang permasalahan sehari-hari yaitu
seperti mata pelajaran fisika yang membahas tentang perhitungan jarak kota A ke
B dan berapa kecepatan dan waktu yang ditempuh untuk dapat sampai di kota B.
Hal tersebut belum perlu diaplikasikan oleh anak sekolah dalam kehidupan
sehari-hari atau pengaplikasian mata pelajaran tersebut ditunda sampai ia
membutuhkan pengaplikasian pelajaran tersebut misalnya jika ia ingin mengambil
jurusan teknik di jenjang perkuliahan.
Seperti
yang telah saya jelaskan di atas, pedagogi adalah strategi pembelajaran dimana
guru/pengajar sangat berperan aktif
yaitu guru mengontrol waktu dan kecepatan. Sama seperti yang saya alami
ketika masih dalam jenjang SD, ketika kami diberi PR (Pekerjaan Rumah) oleh
guru, kami diingatkan terus menerus agar jangan lupa mengerjakan PR. Jika kami
lupa mengerjakan PR, kami akan dihukum dan saya pernah mengalaminya. Saya lupa
mengerjakan PR sehingga saya diberi tugas untuk menulis kalimat “Saya Tidak
Akan Lupa Mengerjakan PR Lagi” sebanyak 30 halaman. Itu bukti bahwa
guru/pengajar mempunyai kontrol yang besar terhadap proses belajar mengajar.
Pedagogi yaitu dimana guru merupakan sumber utama dalam
memberikan ide-ide atau contoh-contoh. Seperti yang pernah saya alami yaitu
saat saya kelas 6 SD, ada mata pelajaran seni dimana kami mempelajari hal
sulam-menyulam. Kami sebagai siswa yang belum berpengalaman dan tidak tahu
bagaimana cara menggunakan jarum, benang dan sebagainya harus diberi contoh
dahulu agar selanjutnya kami dapat mengerjakan tugas menyulam yang diberikan.
Kami juga disarankan untuk membeli buku tentang contoh-contoh membuat sulaman
yang baik. Disini terlihat bahwa guru menjadi sumber utama dalam memberikan ide
dan contoh karena anak-anak belum mengerti apa yang harus mereka lakukan jika
tidak diberi arahan oleh guru.
Pada pedagogi,
evaluasi pembelajaran dilakukan oleh guru karena anak-anak belum terlalu
memikirkan pengalaman belajar mereka meskipun diadakan ujian pada murid, hasil
ujian tersebut berfungsi untuk evaluasi pengajaran guru, apakah mereka sudah mengajar
dengan benar sehingga murid dapat mengerti apa yang mereka ajarkan. Tujuan-tujuan
pembelajaran semuanya ditentukan oleh guru. Contohnya yaitu saat saya di
jenjang SD dan SMP, teman sebangku di kelas harus ditentukan oleh guru dan
teman sebangku biasanya dipasangkan laki-laki dengan perempuan dan tidak boleh
duduk dengan teman dekat agar murid dapat berkonsentrasi belajar tanpa harus
berbicara dengan teman dekat.
Meskipun pedagogi didominasi oleh peran guru, tetapi
murid-murid sudah mulai bersifat kompetitif yaitu contohnya ketika saya pada
saat SD mendapat nilai jelek, saya merasa malu ketika ditanya oleh teman berapa
nilai ujian saya karena teman yang bertanya tersebut mendapatkan nilai baik. Saya
juga ingat pada saat itu di sekolah saya diadakan pelajaran tambahan bagi siswa
yang kurang berhasil dalam ujian. Ini bukti bahwa guru bersikap melayani murid
karena jika guru tidak mengadakan pelajaran tambahan, murid-murid mungkin akan
gagal dalam ujian-ujian selanjutnya.
No comments:
Post a Comment