Pelatihan
adalah pembelajaran terstruktur melalui pengalaman yang diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan menjadi keahlian khusus, pengetahuan, atau perilaku.
Fungsi
pelatihan:
-
Mempertahankan
kinerja karyawan secara keseluruhan dalam batas-batas yang diperlukan bagi
suatu organisasi untuk memenuhi tujuannya
-
Mengirimkan
pesan pada karyawan tentang prioritas, martabat, dan norma-norma dalam suatu
organisasi
-
Memotivasi
karyawan agar performa kerjanya berjalan lancar dan dapat meningkatkan posisi
menjadi lebih menantang dalam oragnisasi
-
Melibatkan
segala sesuatu dari orientasi karyawan baru menjadi pelatihan kepemimpinan bagi
karyawan yang sudah berpengalaman
-
Melatih
karyawan untuk menjadi yang terbaik
Membantu
mempertahankan karyawan dan menciptakan tenaga kerja yang produktif.
Metode
Pelatihan:
1.
Pembelajaran
berbasis teknologi
Contoh:
Pelatihan yang menggunakan program PC, video interaktif, ataupun
menggunakan internet
2.
Simulator
Contoh:
Kebanyakan simulator sangat mahal tapi untuk pekerjaan tertentu, seperti
belajar menerbangkan pesawat 747, simulator sangat diperlukan.
3.
On-The-Job
Training
Contoh:
Tidak membutuhkan pegawai atau fasilitas yang khusus dan hubungan dari apa yang
diajarkan pada mereka terlihat jelas oleh peserta pelatihan.
4.
Coaching/Mentoring
Contoh:
Mengundang seorang pelatih yang sudah berpengalaman untuk melatih para peserta
pelatihan.
5.
Ceramah
Contoh:
Biasanya dilakukan di dalam kelas. Ceramah ini bisa sangat membosankan karena
tidak ada interaksi antara penceramah dengan peserta pelatihan
6.
Diskusi
kelompok dan tutorial:
Contoh:
Diskusi dalam kelompok tentang suatu program yang akan dijalankan dan diberikan
arahan oleh pelatih.
7.
Role
Playing
Contoh:
Bermain peran dimana salah seorang berperan menjadi manager dan salah seorang
lagi berperan menjadi karyawan lalu membicarakan tentang isu-isu yang ada dalam
pekerjaan.
8.
Management
Games
Contoh:
Lipatlah
Lengan Anda
Garis
besar
Latihan
ini mendemonstrasikan bagaimana manusia bisa tahan dengan perubahan dan
betapa
tidak nyamannya perasaan mereka terhadap perubahan sederhana.
Tujuan
1.
Membuat peserta melihat bahwa mereka dapat merasa tidak nyaman dengan
perubahan.
2.
Untuk menunjukkan betapa mudahnya memiliki perasaan keengganan untuk berubah
karena
perubahan terkadang tidak menyenangkan.
Waktu
yang dibutuhkan
5-10
menit.
Jumlah
peserta
Tidak
dibatasi.
Materi
yang dibutuhkan
Tidak
ada.
Prosedur
1.
Mintalah peserta berdiri dan mengangkat lengan mereka lurus di depan badan.
Sekarang
mintalah mereka melipat lengan mereka bersamaan.
2.
Mintalah mereka mengamati lengan sebelah mana yang berada dia atas.
3.
Sekarang mintalah mereka melipat lengan mereka lagi, tapi kali ini dengan
lengan
yang
satu lagi, tapi kali ini dengan lengan yang satu lagi berada di atas.
4.
Mintalah mereka memberitahukan orang di sebelahnya bagaimana perasaannya ketika
mengubah
posisi dan begitu pula sebaliknya.
5.
Sekarang Anda dapat memimpin suatu diskusi tentang perubahan, betapa tidak
nyamannya
kita terhadap perubahan atau keengganan untuk berubah.
Poin
diskusi
1.
Apakah peserta merasa nyaman ketika mereka mengubah posisi?
2.
Berapa banyak yang merasa nyaman?
3.
Berapa banyak yang tidak dapat melakukannya?
9.
Pelatihan
di luar ruangan
Contoh:
Outbond atau pelatihan petualangan
10. Films & Videos
Contoh:
Film dan video dapat digunakan sendiri atau dalam hubungannya dengan metode
pelatihan lainnya. Menggunakan film atau video yang berkaitan dengan tema
pelatihan.
11. Studi kasus
Contoh:
Peserta pelatihan diberikan beberapa kasus yang nyata dalam pekerjaan untuk
didiskusikan
12. Planned Reading
Contoh:
Peserta pelatihan perlu memahami isu-isu tertentu sebelum menuju ke kelas atau
sesi team building.
Sumber:
Jewell,L.N.1998.Contemporary Industrial/Organizational
Psychology Third Edition. United States of America: Brooks/Cole Publishing
Company.
No comments:
Post a Comment